-->

Pokok Pokok Masalah Ekonomi

Advertisement
Masalah pokok ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Untuk mengawali pembahasan masalah pokok ekonomi, coba saudara pikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pangan sekitar 250 juta penduduk Indonesia yang harus makan setiap hari? Padahal panen padi tidak bisa setiap hari! makanan ringan apalagi yang perlu diciptakan untuk memenuhi keinginan masyarakat akan makanan ringan lebaran? Bagaimana cara membagi pendapatan secara merata? dan masih banyak lagi. Masalah ekonomi yang dihadapi manusia sangatlah banyak dan beragam. Masalah yang sangat banyak dan beragam tersebut menurut aliran modern dapat dikelompokkan menjadi empat masalah pokok, yaitu:
(1) Apa yang akan diproduksi (what)?,
(2) Bagaimana cara memproduksi  how)?,
(3) Untuk siapa barang dan jasa diproduksi (for whom)? Dan
siapa yang akan memproduksi (who).

Sedangkan menurut aliran klasik mengelompokan masalah pokok ekonomi menjadi tiga yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Masalah pokok ekonomi tersebut, baik menurut aliran modern maupun aliran klasik dapat diringkas menjadi satu masalah inti yang disebut  inti masalah ekonomi,  yakni bagaimana cara  memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas atau dalam ekonomi diistilahkan dengan kelangkaan atau scarcity.

Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern

permasalahan ekonomi
Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern disimbolkan dengan empat poin pertanyaan, yaitu apa (what), Bagaimana (How), untuk siapa (for whom) dan siapa (Who), secara lebih detai keempat pertanyaan tersebut dijelaskan dalam uraian berikut ini:

Barang atau Jasa apa  yang akan diproduksi (WHAT)?Penentuan apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok dan penting dalam ekonomi. Karena, selain jumlah sumber daya yang terbatas, kesalahan penentuan apa yang akan diproduksi bisa mengakibatkan kerugian, bahkan kebangkrutan bagi produsen, serta dapat pula merugikan masyarakat karena adanya barang dan jasa yang menumpuk tidak terpakai. Ini merupakan pemborosan sumber daya. Untuk menentukan dengan tepat apa yang akan diproduksi, suatu negara terutama para produsennya harus mempertimbangkan dua hal penting yaitu sebagai berikut:

1. Barang dan Jasa apa yang Sebenarnya dibutuhkan Masyarakat?
Untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, seorang produsen perlu memerhatikan paling sedikit tujuh faktor yang menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa.

a) Keinginan Memenuhi Kebutuhan Pokok demi Kelangsungan Hidup
Kebutuhan pokok manusia meliputi sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan ini wajib dipenuhi sehingga produsen wajib memproduksinya demi kelangsungan hidup semua manusia.

b) Sifat Manusia yang Selalu Kurang puas
Sudah disinggung sebelumnya bahwa sifat selalu kurang puas akan memunculkan kebutuhan baru. Yang berambut lurus ingin keriting, yang keriting ingin lurus. Kemudian, yang kurus ingin gemuk dan yang gemuk ingin kembali kurus. Sehingga muncullah kebutuhan akan obat penggemuk dan obat pelangsing. Dengan memerhatikan sifat ini, produsen dapat memutuskan barang dan jasa apa yang perlu dibuat.

c) Rasa Ingin Tahu Manusia
Rasa ingin tahu akan puncak gunung mendorong dibuatnya alat-alat pendaki gunung, seperti alat panjat tebing dan sebagainya. Dengan mengetahui sifat ini, produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksinya untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia.

d) Keinginan Mempermudah Pekerjaan
Manusia selalu ingin mempermudah pekerjaannya. Dulu untuk pergi ke tempat lain manusia harus berjalan kaki. Agar lebih nyaman manusia membutuhkan kendaraan, sehingga diciptakanlah pedati, sepeda, becak, mobil, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya. Dengan mengetahui keinginan manusia untuk mempermudah pekerjaan, produsen dapat bersifat proaktif dengan menciptakan produk yang inovatif dan dapat mempermudah pekerjaan.

e) Sifat Suka Meniru (Demonstration Effect)
Akibat melihat tingkah laku dan gaya hidup orang lain, baik dari TV, majalah, atau di kehidupan nyata, manusia cenderung untuk menirunya. Potongan rambut gaya Lady Diana pernah menggugah gadis sedunia untuk memotong rambut seperti Diana. Dengan mengetahui sifat ini produsen akan lebih mengetahui barang dan jasa apa yang dibutuhkan.

f) Keinginan Manusia Mendekatkan Diri pada Tuhan
Keinginan manusia untuk selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta mendorong timbulnya kebutuhan akan berbagai alat dan perlengkapan beribadah. Orang Islam membutuhkan kitab Al Quran, mukena, sajadah, pakaian muslim, dan sebagainya. Dengan mengetahui keinginan ini, produsen harus membuat produk yang bisa memuaskan keinginan tersebut.
BABA-115 Kanou Ayako http://gestyy.com/wt34u8
g) Keinginan Diakui dan Dihargai
Rasa ingin diakui dan dihargai membuat manusia terutama yang berpendapatan tinggi membutuhkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain untuk meningkatkan martabatnya (prestise). Mereka membutuhkan pakaian mahal, mobil mewah, rumah mewah, hotel mewah, kapal pesiar, serta barang dan jasa lain yang berbeda. Produsen yang cerdik tentu bisa membaca peluang dari sifat ini. Produsen dapat menciptakan barang dan jasa yang berkualitas unggul untuk memuaskan rasa ingin diakui dan dihargai.

2. Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi Barang dan Jasa yang Dibutuhkan?
Setelah mengetahui tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, maka produsen harus mempertimbangkan tingkat ketersediaan sumber daya yang ada. Karena sumber daya bersifat langka dan pemakaiannya bersifat alternatif. Apapun pilihan yang ditetapkan produsen hendaknya pilihan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Jangan sampai di suatu masyarakat barang kebutuhan sekuler melimpah, tetapi barang kebutuhan pokok (primer) sulit dijumpai. Oleh karena itu, bertukar informasi dan pembagian kerja antarprodusen penting untuk dilakukan.
Bagaimana cara Memproduksi barang atau jasa (HOW)?Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan. Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah. Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan. Lalu, perlukah spesialisasi (pembagian kerja) dalam berproduksi? Dan apakah tidak sebaiknya menggunakan cara produksi yang padat karya (labour intensive) untuk mengurangi jumlah pengangguran? Apakah cara produksi yang digunakan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan? Sudahkah melakukan analisis tentang dampak produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang harus dijawab produsen untuk memilih cara berproduksi.

Untuk siapa barang atau jasa diproduksi  (FOR WHOM)?
Produksi barang dan jasa dilakukan bukan hanya untuk konsumen yang akan mengonsumsi barang dan jasa. Masih banyak pihak lain yang diuntungkan dari kegiatan produksi. Dengan adanya produksi, pekerja akan menerima upah, pemilik bahan baku akan menerima uang penjualan bahan baku, pemilik gedung dan tanah akan menerima uang sewa, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan pengusaha akan menerima laba dari penjualan produknya. Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi” sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dari kegiatan produksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan antarpemilik faktor produksi.

Siapa saja yang akan melakukan produksi (WHO)
Salah satu ciri modernisasi adalah spesialisasi, setiap pihak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang tidak dimilikipihak lain dan mungkin mampu melakukan produksi yang lebih baik. Jadi dengan pertanyaan WHO diharapkan produsen mampu melakukan pembagian tenaga kerja dalam proses produksi sesuai dengan keahlian atau kemampuan masing-masing tenaga kerja sehingga hasil produksi akan lebih oprtimal.

Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik

Menurut aliran klasik, masalah ekonomi yang sangat banyak dan beragam dapat dikelompokkan menjadi tiga masalah pokok.
1. Masalah Produksi
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat produsen berpikir barang dan jasa apa yang harus diproduksi lebih dulu, mengingat sumber daya yang serba terbatas. Cara produksi yang mana yang akan dipakai? Dapatkah produsen memproduksi dengan efisien dan hemat? Sudahkah produsen memproduksi pada saat yang tepat? Produksi apa yang dibutuhkan bila memasuki bulan puasa?

2. Masalah Distribusi
Dalam distribusi harus diperhatikan apakah barang dan jasa yang sudah dihasilkan dapat sampai kepada konsumen dengan cara yang tepat? Jalur distribusi yang terlalu panjang akan membuat harga barang menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, produsen harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk menyalurkan barang dan jasa yang sudah diproduksinya. Di antaranya produsen membutuhkan sarana distribusi yang memadai. Untuk menyalurkan produk semen yang jumlahnya ribuan ton, tentu produsen tidak bisa menggunakan becak sebagai alat angkut. Produsen harus menggunakan truk-truk besar sebagai alat pengangkut.

3. Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi berkaitan dengan pertanyaan “apakah barang dan jasa yang sudah dihasilkan benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang memerlukan?” Ada kemungkinan barang dan jasa tidak dapat dikonsumsi karena harganya terlalu mahal, atau barang dan jasa tersebut tidak sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Apa yang dapat dikonsumsi bila masyarakat penggemar teh tidak mendapat pasokan teh tetapi justru mendapat pasokan kopi kopi? Apa yang dapat dikonsumsi bila harga teh tiba-tiba naik sepuluh kali lipat?

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
© Copyright Pengertian Dari - All Rights Reserved - Template Created by goomsite - Proudly powered by Blogger