Advertisement
Apa Itu Roman?
Defenisi Roman dalam Sastra |
Roman adalah suatu jenis karya sastra yang merupakan bagian dari epik panjang. Dalam perkembangannya roman menjadi suatu karya sastra yang sangat digemari. Seperti yang dikemukakan Ruttkowski & Reichmann (1974 : 37) bahwa: Der Roman hat sich seit den 16. Jahrhundert zur beliebigsten epischen Großform in der Prosa entwickelt. Sebagai salah satu karya sastra epik panjang, roman berisi paparan cerita yang panjang dan terdiri dari beberapa bab, di mana antara bab satu dengan yang lain saling berhubungan. Biasanya roman bercerita tentang suatu tokoh dari lahir sampai mati. Kata roman sendiri berasal dari bahasa Perancis romanz pada abad ke-12, serta dari ungkapan bahasa Latin yaitu lingua romana, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra dari golongan rakyat biasa (Matzkowski,1998:81).
Roman adalah suatu karya sastra yang disebut fiksi. Kata fiksi di sini berarti sebuah karya khayalan atau rekaan. Dengan kaitannya roman sebagai karya yang fiksi, Goethe mengatakan: Der Roman soll uns mögliche Begebenheiten unter unmöglichen oder beinahe unmöglichen Bedingungen als wirklich darstellen. Der Roman ist eine subjective Epopöe, in welcher der Verfasser sich die Erlaubnis ausbittet, die Welt nach seiner Weise darzustellen (Neis, 1981:13), yang artinya: „Roman (seharusnya) mengambarkan peristiwa yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak memungkinkan atau hampir tidak memungkinkan sebagai sebuah kenyataan. Roman adalah sebuah cerita subjektif, di dalamnya pengarang berusaha menggambarkan dunia menurut pendapatnya sendiri”.
Dalam perkembangannya, roman disamakan dengan novel, padahal berbeda. Seperti yang peneliti ketahui dari pengertian dalam sastra Jerman, kedua karya sastra ini berbeda. Roman merupakan cerita yang digambarkan secara panjang lebar dan menceritakan tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa fiktif, sedangkan novel adalah sebuah cerita yang menceritakan peristiwa-peristiwa lebih panjang daripada cerpen, tetapi lebih pendek daripada roman. Namun perkembangannya di dunia sastra Indonesia, istilah roman dan novel sama, yaitu cerita rekaan yang panjang, menceritakan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Istilah yang lebih populer di Indonesia sendiri adalah novel. Definisi lain juga disampaikan oleh Marwata (2008:131) yang menyebutkan, bahwa novel adalah salah satu genre sastra yang cukup banyak ditulis dengan menggunakan repertoar atau realitas ekstratekstual dalam peristiwa historis.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya.
Jenis Roman
Karya sastra yang akan dibahas oleh penulis adalah Abenteuerroman. Agar dapat memahami sebuah roman, kita harus bisa membedakannya dari roman-roman jenis lain. Roman diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan pengutamaannya. Ruttkowski dan Reichman (1974:23) mengatakan, jika dalam sebuah roman lebih diutamakan penggambaran seseorang atau beberapa orang tokoh, maka roman itu disebut Figurenroman, atau penggambaran sebuah dunia disebut Raumroman, atau pembentukan suatu tindakan yang menarik disebut Handlungsroman. Berdasarkan penitikberatan cerita, roman dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
- Roman Kriminal dan Detektif (Krimi- und Detektivroman). Sebuah roman kriminal menitikberatkan ceritanya kepada psikologi seorang penjahat, sedangkan dalam roman detektif lebih kepada teka-teki yang harus dipecahkan oleh detektif dengan kemampuan melacaknya.
- Roman Petualangan (Abenteuerroman). Pada roman petualangan sang tokoh utama, baik sengaja maupun tidak sengaja terjebak dalam berbagai macam petualangan. Roman petualangan merupakan jenis sastra yang disukai pada segala zaman karena ceritanya yang menegangkan.
- Roman Psikologi (psychologischer Roman). Kwiatkowski (1989:66) menjelaskan bahwa roman psikologi adalah jenis roman yang sedikit sekali menceritakan tentang perbuatan tokohnya, tetapi lebih kepada bagaimana keadaan batin tokoh. Pengarang lebih tertarik pada penggambaran kejiwaan dan karakter seorang manusia.
- Roman Pencintaan (Liebesroman). Wilpert (1989:513) menjelaskan bahwa dari segi bahan cerita, tema utama roman ini adalah percintaan pada zaman Romantik. Dalam arti yang lebih sempit, roman percintaan adalah jenis roman picisan (Trivialroman) untuk pembaca wanita, yang kebanyakan menyangkut sisi kepahlawanan wanita yang klise dan idealis dengan gaya bahasa picisan sampai kepada akhir bahagia yang tidak dapat dihindarkan dan tidak realistis.
- Roman Hiburan (Unterhaltungsroman). Roman ini dibuat untuk memuaskan keinginan para pembaca terhadap hiburan. Dibandingkan dengan sastra yang lebih berkelas (gehobene Literatur), jenis roman ini tidak bercerita tentang perselisihan yang mendalam dengan permasalahan yang mengharukan seperti juga melalui bentuk-bentuk baru pada gaya dan penggambaran, agar tidak menyulitkan pembaca untuk mengerti jalan ceritanya. Kebanyakan roman ini berakhir dengan bahagia.
- Roman Anak dan Remaja (Kinder- und Jugendroman). Tema, bahan cerita, dan bentuk roman ditulis untuk anak dan remaja, dan biasanya terdapat aspek untuk menghibur, mengajar dan mendidik. Dalam roman ini biasanya disertai dengan gambar ilustrasi yang bertujuan agar pembaca mudah memahami isi cerita yang disajikan. Prinsip dasar roman ini adalah adaptasi atau asimilasi, yaitu kalimat-kalimat yang terdapat dalam roman harus disesuaikan dengan psikologi anak dan remaja (Groschenek,1979:7).
- Roman pendidikan (Bildungsroman). Tema dan isi cerita dalam roman ini menitikberatkan pada perkembangan pendidikan tokoh utama dalam cerita. Roman ini disebut roman zaman klasik dan romantik. Pendidikan mempunyai arti “kemanusiaan yang sempurna” (vollendeter Humanität). Roman pendidikan bercerita tentang perkembangan kejiwaan dan karakter seorang manusia (W. Dilthey, 1989:66).
Roman juga terbagi atas beberapa bagian yang besar yaitu berdasarkan materi, tema, teknik penceritaan, sasaran, dan tuntutan, antara lain:
- Roman berdasarkan materi (Roman nach Stoffen und dargestelltem Personal): roman petualangan (Abenteuerroman), roman pahlawan (Ritterroman), roman kriminal (Kriminalroman), roman perjalanan (Reiseroman).
- Roman berdasarkan tema (Roman nach Themen und behandelten Problemen): roman percintaan (Liebesroman), roman pendidikan (Erziehungsroman), roman sosial (Gesellschaftsroman).
- Roman berdasarkan teknik penceritaan (Roman nach dem Erzählverfahren): roman orang pertama (Ich-Romane), roman orang kedua (Er-Romane).
- Roman berdasarkan sasaran (Roman nach dem Addresatten): roman perempuan (Frauenroman), roman remaja (Jugendroman), roman anak-anak (Kinderroman).
- Roman berdasarkan tuntutan (Roman nach Anspruch und Verfahrenweise): roman picisan (Trivialroman), roman hiburan (Unterhaltungsroman).