-->

Contoh Soal Hitungan Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Advertisement

Koefisien elastisitas permintaan 

merupakan sebuah angka bilangan positif yang menunjukan tinggi rendahnya tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga barang atau jasa. Sesuai dengan kajian teori ilmu ekonomi, koefisien elastisitas dilambangkan dengan huruf “E” sedangkan permintaan dilambangkan dengan huruf “d” sehingga koefisien elastisitas permintaan dilambangkan dengan huruf “Ed”.  Perhitungan mencari koefisien elastisitas permintaan dapat anda kuasai dengan baik setelah anda setelah mengetahui definisi dari koefisien elastisitas permintaan itu sendiri, serta memahami konsep elastisitas permintaan mulai dari faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, jenis-jenis elastisitas permintaan dan sebagainya.

Untuk mengawali pembahasan maka perhatikan dan pahami secara baik rumus elastisitas permintaan yang digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan berikut ini:


Rumus elastisitas permintaan

Atau dengan rumus ke dua, sebagai berikut:

Rumus koefisien elastisitas permintaan

Keterangan:
Ed = Koefisien Elastisitas Permintaan
AQd = Selisih Jumlah barang yang diminta mula-mula dengan jumlah barang yang diminta setelah terjadi perubahan harga (Karena dalam koefisien elastisitas permintaan tidak mengenal angka negatif atau berfifat mutlak maka untuk memudahkan mencari ?Qd dapat dilakukan dengan mengurangi bilangan yang lebih besar dengan bilangan yang lebih kecil)
Qd = Jumlah barang atau jasa mula-mula
P = Harga barang atau jasa mula-mula
?P = Selisih P mula-mula dengan P baru.

Untuk memahami dengan lebih baik mengenai cara menghitung koefisien elastisitas permintaan, Perhatikanlah contoh soal dan pembahasan soal berikut ini:

Contoh Soal Perhitungan elastisitas permintaan

Pada saat harga jagung Rp500,- per kg jumlah yang diminta 100 kuintal. Ketika harga naik menjadi Rp 560,- per kg jumlah yang diminta menjadi 90 kuintal. Hitunglah berapa koefisien elastisitas permintaannya!
Jawab:
Diketahui :
P1 = 500       Q1 = 100
P2 = 560       Q2 = 90

Kita gunakan rumus model a.

Ed =  {(100-90) / 100 } x 100%
        {(560 – 500)/ 500) x 100%
Ed = (10/100) x 100%
        (60/500) x 100%
Ed =  10%
         12 %
Ed = 0,83

Koefisien 0,83 termasuk jenis elastisitas permintaan in elastis karena angka koefisiennya kurang dari 1.
Dalam perhitungan di atas terlihat persentase perubahan permintaan sebesar 10 %, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 12%. Jadi, persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada persentase perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan harga sebesar 12% ternyata hanya diikuti oleh perubahan permintaan kurang dari 12 % yaitu hanya 10%. Dengan demikian, elastisitas permintaan jagung di atas tergolong permintaan inelastisitas (tidak peka terhadap perubahan harga). Setelah memahami dengan baik penjelasan tadi, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan pembagian sehingga diperoleh sebuah angka yang merupakan koefisien elastisitas permintaan jagung.  = 0,83 Jadi, koefisien elastisitas permintaan jagung adalah sebesar 0,83 (permintaan inelastis). Perlu diingat bahwa rumus model a dan model b akan menghasilkan koefisien yang sama. Apabila dilakukan perhitungan dengan model atau cara yang kedua maka dihtung sebagai berikut:

Ed = (100-90) x 500
        (560-500) x 90
Ed = 10 x 500
         60 x 100
Ed = 5000 : 6000
Ed = 0,83

Koefisien Elastisitas Penawaran

Koefisien elastisitas penawaran merupakan angka yang menunjukan tingkat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahan harga barang. Koefisien elastisitas penawaran sama seperti halnya koefisien elastisitas permintaan yakni bersifat mutlak dengan demikian tidak akan dijumpai angka koefisien bernilai negatif, meskipun dalam perhitungan didapat angka negatif karena koefisien bernilai mutlak maka angka negatif tersebut ditulis sebagai angka positif. Angka koefisien elastisitas penawaran berada diantara 0 sampai dengan tak terhingga. Lebih lengkapnya koefisien untuk jenis penawaran elastis ada direntang lebih dari 1, jenis penawaran in elastis ada direntangan angka antara 0 sampai dengan 1 (jadi angka 0 dan 1 tidak masuk dalam elastisitas inelastis), jenis elastisitas penawaran uniter mempunyai angka 1, jenis penawaran in elastis sempurna mempunyai koefisien 0 dan jenis elastisitas penawaran elastis sempurna mempunyai angka koefisien tak terhingga.

Rumus untuk mencari koefisien elastisitas penawaran (Es) sama seperti halnya dengan rumus untuk mencari koefisien permintaan, namun terdapat perbedaan simbol jika koefisien elastisitas permintaan disimbolkan dengan huruf Ed sedangkan koefisien elastisitas penawaran disimbolkan dengan huruf Es, adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Rumus Model A atau cara pertama:


 Rumus untuk mencari koefisien elastisitas penawaran

Rumus Model B atau cara kedua:

Rumus untuk mencari koefisien elastisitas penawaran

Keterangan:

Es = Koefisien elastisitas penawaran
Qs = Jumlah barang  atau jasa yang ditawarkan mula-mula
P = Harga mula-mula
Qs = Selisih Q mula-mula dengan Q baru (selisih = bilangan yang lebih besar - bilangan yang lebih kecil)
P = Selisih P mula-mula dengan P baru

Contoh soal:
Ketika harga rambutan Rp 2.000,-/kg jumlah yang ditawarkan 50 kuintal. Ketika harga naik menjadi Rp 4.000,-/kg jumlah yang bisa ditawarkan hanya 60 kuintal.

Pertanyaan:
Hitunglah koefisien elastisitas penawarannya!

Jawab:
Diketahui :
P1 = 2000       Q1 = 50
P2 = 4000       Q2 = 60

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran dengan rumus model A atau cara 1.

Es =  {(60-50) / 50 } x 100%
         {(4000 – 2000)/ 2000) x 100%
Es = (10/50) x 100%
        (2000/2000) x 100%
Es =  20%
         100 %
Es = 0,2

termasuk penawaran In elastis hal ini karena Es kurang dari 1
J4V GAS-413 Nanao Madoka, Hiiragi Ai http://gestyy.com/wt395z  
Koefisien elastisitas penawaran sebesar 0,2 termasuk jenis elastisitas penawaran in elastis karena angka koefisiennya kurang dari 1 atau berada diantara 0 dan 1. Dalam perhitungan di atas terlihat persentase perubahan permintaan sebesar 20 %, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 100%. Jadi, persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada persentase perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan harga sebesar 100% ternyata hanya diikuti oleh perubahan penawaran kurang dari 100 % yaitu hanya 20%. Dengan demikian, elastisitas penawaran buah rambutan di atas tergolong penawaran inelastis (tidak peka terhadap perubahan harga). Setelah memahami dengan baik penjelasan tadi, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan pembagian sehingga diperoleh sebuah angka yang merupakan koefisien elastisitas penawaran rambutan.  sebesar 0,2. Perlu diingat bahwa rumus model a dan model b akan menghasilkan koefisien yang sama.

Apabila dilakukan perhitungan dengan rumus model B atau cara yang kedua maka koefisien elastisitas penawaran dihtung sebagai berikut:

Es = (60-50) x 2000
       (4000-2000) x 50
Es = 10 x 2000
       2000 x 50
Es = 20.000 : 100.000
Es = 0,2

Sumber Artikel Ini ekonomikontekstual.com

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
© Copyright Pengertian Dari - All Rights Reserved - Template Created by goomsite - Proudly powered by Blogger