Advertisement
Pengertian Kudeta - Secara sederhana, kudeta diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan militer untuk merebut kekuasaan, atau aksi politik untuk menggantikan (mendominasi) suatu kelompok atau rezim yang menjadi saingannya dengan rezim sendiri.Dalam melakukan kudeta, banyak faktor-faktor yang melatarbelakangi para perwira militer. Namun segala faktor itu tergantung pada kondisi sosial politik yang ada pada masing-masing negara. Yang paling sering menjadi motif militer melakukan kudeta adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemerintah sipil yang mengakibatkan menurunnya keabsahan pemerintahan sipil, baik karena pemerintahan sipil yang dianggap tidak bisa mengolah negara dengan baik atau juga karena kesengajaan militer ingin merebut kekuasaan demi kepentingan politiknya.
Banyak sebutan, konsep, juga definisi yang dipakai dalam hal perebutan kekuasaan. Demi tercapainya penjelasan yang tepat untuk mendeskripsikan gejolak perebutan kekuasaan itu sendiri. Secara teknis Edward Luttwak membagi beberapa penjelasan terkait hal perebutan kekuasaan dalam suatu negara atau pemerintahan. Pronounciamiento, ini sebetulnya adalah kudeta versi klasik di Spanyol abad sembilan belas. Dalam versi ini muncul istilah yang namanya trabajos (kerja) sebelum adanya pronounciamiento itu sendiri, trabajos adalah fase di mana semua opini-opini perwira terkait pemerintahan dijajaki satu persatu, kemudian timbul yang namanya copromisos yang maksudnya adalah langkah pembuatan komitmen serta perhitungan imbalan-imbalan, dan resiko dalam melakukan tindakan perebutan kekuasaan.
Pronounciamiento ini dilaksanakan oleh seluruh korps perwira dan dipimpin oleh pimpinan angkatan darat. Selain pronounciamiento, ada yang namanya Putsch, sebenarnya putsch tidak berbeda secara signifikan dengan pronounciamiento. Kalau pronounciamiento direncanakan dan dilakukan oleh seluruh perwira angkatan darat, sedangkan putsch dilakukan salah satu faksi dalam angkatan darat, atau sipil yang memberontak namun menggunakan kekuatan unit angkaan darat.
Sedangkan kudeta adalah, termasuk campuran dari beberapa pejelasan di atas. Kudeta tidak harus berjalan dibantu oleh kekuatan massa, namun tidak menutup kemungkinan karena dengan bantuan massa dapat mempermudah efektifitas kudeta. Kudeta juga merupakan infiltrasi ke dalam suatu segmen dari segala kekuatan negara yang kecil namun menentukan, yang kemudian digunakan untuk mengambil alih pemerintahan.
Secara garis besar, ada pra kondisi untuk terjadinya kudeta. pertama, sindrom negara transisi. Di mana pola tradisional sudah rusak sementara pola baru belum terbentuk. Dalam masyarakat ini, kesatuan masyarakat belum ada, lembaga-lembaga negara dan kontrol sosial tidak bisa beroperasi secara efektif, saluran komunikasi sangat minim dan tidak ada lambang-lambang kesatuan masyarakat. Militer dianggap yang paling mampu mengatasi sindrom ini karena militer bisa memakai simbol-simbolnya untuk memerintah, dan mempersatuka masyarakat dengan sifat netral yang dimilikinya, serta kesanggupannya menjalin komunikasi dengan rakyat bawah. Kedua, terjadinya jurang kelas sosial yang tajam akibat dari pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial yang sangat cepat sehingga melahirkan jurang antara kaya dengan miskin. Di mana secara kuantitatif kaum miskin jauh lebih banyak daripada kaum kaya. Ketiga, terjadinya aksi sosial berdasarkan kelompok-kelompok (baik yang sadar politik atau tidak) dan mobilisasi sumber-sumber materil dalam negeri yang rendah.
Masyarakat terpecah belah dan hidup berdasarkan nilai-nilainya sendiri, program pemerintah tidak mendapat dukungan, bahkan selalu dirong-rong sehingga selalu gagal, sumber materil yang diperlukan pemerintah tidak ada. Para pengusaha berusaha tidak membayar pajak, kaum birokrat berusaha menerima suap dan petani hanya menimbun hasil pertaniannya.