Advertisement
Hutan Payau |
Pengertian Ekosistem Hutan Payau menurut Arief adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan selalu atau secara teratur digenangi air laut atau dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, daerah pantai dengan kondisi tanah berpasir, berlumpur atau lumpur berpasir. Ekosistem hutan payau merupakan ekosistem yang khas untuk daerah tropis, yang terdapat di daerah pantai yang berlumpur dan airnya tenang (gelombang laut tidak besar).
Menurut Kusmana, Ekosistem Hutan Payau termasuk tipe ekosistem hutan yang tidak dipengaruhi oleh iklim, tetapi faktor lingkungan yang sangat dominan dalam pembentukan ekosistem itu ialah faktor edafis. Salah satu dari faktor lingkungan lainnya yang sangat menentukan perkembangan ekosistem hutan payau yaitu salinitas (kadar garam).
Komunitas tumbuhan yang terdapat dalam ekosistem hutan payau di dominasi oleh tumbuhan yang mempunyai akar napas atau pneumatofora. Disamping itu, spesies tumbuhan yang hidup dalam ekosistem hutan payau adalah spesies tumbuhan yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kadar garam air dan harus hidup pada kondisi lingkungan yang demikian, sehingga spesies tumbuh-tumbuhan itu pada umumnya merupakan spesies pohon yang dapat mencapai ketinggian 50m dan hanya membentuk satu stratum tajuk, sehingga pada umumnya dikatakan bahwa pada hutan payau tidak ada stratifikasi tajuk secara lengkap seperti pada tipe-tipe ekosistem hutan lainnya.
Menurut Bengen, Ekosistem Hutan Payau di Indonesia memiliki keanekaragaman spesies tumbuhan yang tinggi dengan jumlah spesies tercatat sebanyak spesies kurang lebih 202 spesies yang terdiri atas 89 spesies pohon palem, 44 spesies epifit 19 spesies liana dan satu spesies sikas. Namun Spesies-spesies pohon utama di daerah payau pada umumnya membentuk tegakan murni dan merupakan ciri khas komunitas tumbuhannya.
Adapun spesies-spesies tumbuhan pada ekosistem hutan payau tersebut dapat digolongkan kedalam sejumlah jalur tertentu sesuai dengan tingkah toleransinya terhadap kadar garam dan fluktuasi permukaan air laut di pantai dan jalur seperti itu disebut juga zonasi vegetasi. Zonasi vegetasi atau jalur-jalur hutan payau masing-masing disebutkan secara berurutan dari yang palin dekat dengan laut ke arah darat, sebagai berikut :
- Jalur Pedada, yang terbentuk oleh spesies tumbuhan Sonneratia spp. dan juga Avicennia spp.
- Jalur Bakau, yang terbentuk oleh spesies tumbuhan Rhizophora spp. dan kadang-kadang juga dijumpai Brugiera spp., Ceriops spp., dan Xylocarpus spp.
- Jalur Tancang, yang terbentuk oleh spesies tumbuhan Brugiera spp. dan kadang-kdang juga dijumpai Xylocarpus spp., Aegiceras spp. dan Kandelia spp.
- Jalur Transisi diantara hutan payau dengan hutan dataran rendah yang umumnya adalah hutan nipah dengan spesies Nypa fruticans.
Dari Segi Ekologi, Ekosistem hutan payau merupakan habitat unik yang paling khas dalam banyak hal berbeda dengan habitat-habitat lainnya. Dalam habitat ini memungkinkan terjalinnya perpaduan yang unik antara organisme darat dan laut, serta antara organisme air asin dan air tawar.
Ekosistem Hutan Payau memilik fungsi yang sangat kompleks, antara lain sebagai peredam gelombang laut dan angin badai, pelindung pantai dari proses abrasi dan erosi, penahan lumpur dan penjerat sedimen, penghasil detritus, sebagai tempat berlindung dan mencari makan, serta tempat berpijah berbagai spesies biota perairan payau, sebagai tempat rekreasi dan penghasil kayu.
Demikianlah pembahasan mengenai ekosistem hutan payau, semoga tulisan saya mengenai ekosistem hutan payau dapat bermanfaat. Baca juga: Materi Biologi tentang Suksesi
Sumber: - Indriyanto, 2010. Ekologi Hutan. Yang Menerbitkan PT Bumi Aksara : Jakarta.