-->

Unsur Intrinsik Cerpen

Advertisement
Unsur Intrinsik Cerpen
  1. Tema
  2. Tema merupakan salah satu unsur intrinsik cerpen, dimana tema ialah gagasan pokok yang menjadi sebuah dasar jalan cerita sebuah cerpen. Tema pada umumnya dapat untuk langsung terlihat dengan jelas atau tersurat serta tidak langsung, dimana para pembaca harus mempunyai ketelitian guna dapat menyimpulkan sendiri.
  3. Alur / Plot
  4. Alur atau plot merupaka jalan dari suatu kisah cerita. Alur ialah urutan jalannya kisah cerita tersebut.
  5. Setting
  6. Setting erat kaitannya dengan tempat, waktu, serta suasana yang ada di dalam ceritra tersebut.
  7. Tokoh
  8. Tokoh adalah seorang pelaku yang ikut terlibat dalam cerpen tersebut. Setiap tokoh pada umumnya memiliki berbagai macam karakter tersendiri. Dalam suatu cerita pada umumnya terdapat tokoh protagonis (baik), antagonis (jahat), serta terdapat tokoh yang berperan sebagai figuran.
  9. Penokohan
  10. Penokohan merupakan pemberian sifat yang diberikan kepada tokoh dari si pengarang. Sifat tokoh tersebut tercermin dalam suatu pikiran, ucapan, serta pandangan si tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada terdapat 2 macam, antara lain :
    Metode analitik merupakan salah satu metode penokohan dengan cara menyebutkan atau memaparkan sifat dari si tokoh secara langsung, seperti : pemberani, keras kepala, penakut, pemalu, dan lain sebagainya.
    Metode dramatik merupakan salah satu metode penokohan dengan cara tidak disebutkan atau memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan cara penggambaran fisik, penggambaran melalui suatu dialog atau percakapan yang terjadi, adanya reaksi dari tokoh lain. 
  11. Sudut Pandang
  12. Sudut pandang merupakan cara pandang si pengarang dalam memandang kisah yang ada di dalam cerita. Sudut pandang dibagi menjadi 4, antara lain:
    1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
      Sudut pandang yang dimaksud ini yaitu tokoh ”aku” menceritakan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dan tingkah laku yang dialami tokoh tersebut. Tokoh ”aku” dapat menjadi pusat perhatian dari jalan cerita cerpen tersebut. Dalam sudut pandang orang pertama ini, tokoh "aku" akan dipakai menjadi tokoh utama.
      Contoh:
      Siang ini cuaca sangat mendung. Aku harus bergegas pulang ke rumah sebelum hujan turun. Namun, tugas-tugas ini tak kunjung selesai.
    2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
      Berbeda dari sudut pandang orang pertama pelaku utama seperti yang dijelaskan diatas. Untuk sudut pandang ini, tokoh ”aku” akan berperan tidak sebagai tokoh utama, namun sebagai seorang pelaku tambahan. Tokoh ”aku” akan hadir dalam kisah cerita tersebut dan hanya membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan dari tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” guna mengisahkan sendiri pengalaman-pengalaman yang dialami tokoh tersebut. Tokoh dari jalan cerita cerpen tersebut yang dibiarkan berkisah sendiri yang akhirnya menjadi seorang tokoh utama, hal ini karena tokoh tersebut lebih banyak tampil, dan sebab-sebab yang lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tokoh ”aku” hanya tampil sebagai seorang saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya kisah cerpen yang ditokohi orang lain. Tokoh ”aku” biasanya sering atau hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita cerpen tersebut.
      Contoh:
      Sekarang aku tinggal di Surabaya, Ibukota Jawa Timur yang besar dan mempunyai banyak kendaraan. Dulu, aku sudah sempat menolak dipindahkan ke kota Surabaya. Tapi, mau tidak mau aku harus menetap di kota ini. Banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Temanku yang bernama Rico berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak dan bergaji besar di kota ini. Dulu, aku dan Rico sangat akrab serta pernah berjuang di bangku kuliah.
    3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
      Merupakan sudut pandang yang mengkisahkan cerita dari sudut ”dia”, akan tetapi si pengarang akan menceritakan apa saja mengenai berbagai hal dan tindakan yang menyangkut dari tokoh ”dia” itu sediri. Si pengarang mengetahui segalanya.
      Contoh:
      Sudah beberapa bulan dia menjadi pendatang baru di desa ini. Akan tetapi, dia masih satu kali keluar rumahnya hanya untuk berjalan-jalan ataupun mengobrol dengan tetangganya. Pernah ia kedatangan tamu yaitu temannya. Memang dia merupakan orang yang introvert, meskipun yang datang ke rumahnya adalah temannya sendiri, ia tetap tidak menyukainya.
    4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
      Berbeda dari sudut pandang orang ketiga serbatahu, untuk sudut pandang ini si pengarang hanya akan melukiskan apa yang dilihatnya, yang dialami, dirasakan, dan dipikir oleh tokoh tersebut, cuman terbatas pada seorang tokoh.
      Contoh:
      Hari ini sangat cerah, namun dia sangat aneh. Entah apa yang telah merasukinya. Pada saat datang ke rumah, dia langsung marah-marah. Sepertinya ia sedang memiliki banyak masalah. Ia mungkin juga sakit, karena wajahnya pucat.
  13. Amanat
  14. Amanat adalah pesan yang disampaikan dari si penulis kepada para pembaca supaya si pembaca tersebut dapat melakukan ataupun bertindak sesuatu.
MEYD-288 Azuma Rin http://festyy.com/wuygvc

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
© Copyright Pengertian Dari - All Rights Reserved - Template Created by goomsite - Proudly powered by Blogger