Advertisement
Budaya politik memiliki pengertian yang beragam. Secara umum istilah budaya politik merujuk pada keyakinan, simbol, dan nilai-nilai. Wijaya (1982) mengemukakan pengertian budaya politik yaitu aspek politik dari sistem nilai-nilai yang meliputi ide-ide, pengetahuan, adat istiadat, mitos, dan lain-lain yang dikenal dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat. Studi mengenai budaya politik menurut Wijaya (1982), membawa para ahli memandang budaya politik dari dua aspek penting, yaitu; Aspek doktrin dan aspek generiknya.
Aspek doktrin budaya politik menekankan kajiannya pada isi atau materi budaya politik; misalnya Sosialisme, Demokrasi, Nasionalisme, dll. Sedangkan aspek generik budaya politik menganalisis mengenai bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik. Analisis aspek ini meliputi analisis mengenai hakikat atau ciri-ciri pokok budaya politik yang berhubungan dengan nilai-nilai yang merupakan prinsip dasar yang melandasi doktrin atau pandangan hidup. Bentuk ciri budaya politik yang berhubungan dengan sikap dan norma yang membentuk sikap normatif dan penekanan pada sikap mental serta peranan budaya politik yang dilihat dari pola kepemimpinan, sikat terhadap mobilitas, dan prioritas kebijakan.
Budaya politik dipandang memiliki sifat yang dinamis. Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Almond dan Verba bahwa "kebudayaan politik bukanlah kebudayaan modern, tetapi suatu kombinasi antara modernitas dengan tradisi", menunjukkan bahwa budaya politik memiliki sifat dinamis. Budaya politik, struktur politik, dan pemimpin politik yang mengisi struktur politik saling melengkapi. Budaya politik dapat membentuk orientasi dan perilaku politik masyarakat dan pemimpin politik. Struktur politik dapat menjadi agen dalam membentuk budaya politik.
Sekian uraian tentang Pengertian Budaya Politik Menurut Ahli, baca juga: Belajarlah ke Sejarah Negeri Ini kalau tentang Bhinneka Tunggal Ika
Referensi:
- Semma, Mansyur. 2008. Negara dan Korupsi: Pemikiran Muchtar Lubis atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.